Monday, 11 June 2012

Facing The Problem

Facing The Problem

Seminggu yang lalu rasanya berat banget untuk dilalui. Cobaan rasanya datang terus nggak mau sedikit berbelas kasihan padaku. Permasalahan itu cukup membuatku rasanya malas untuk melakukan apapun sampai suatu saat aku dengan sengaja ngasih komen ke status fb teman yang masih asik nge-status ttg ayat suci Al Qur'an, ini kutipan status temen aku :

"Sesungguhnya orang-orang yang beriman hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjihad dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah, mereka itulah orang-orang yang benar.' (QS. AL HUJURAT:15)"

Langsung aja aku yang posisi saat itu masih kalut dan depresi, ngasih komen kayak begini : 
  

"Can I be anger with God? because I feel that it's not fair. Can Him make my wish becoming true? I had done everything harder than others. Just one of my wishes and everything's become better than before :("

  Catetan aja ya...itu komen ditulis dalam posisi masih bener bener nggak waras alias masih kalut pisan bingung mesti gimana. Untuk permasalahan yang memang sedang aku hadapi, kayaknya gak bisa aku jelasin secara lengkap di tulisan ini. Melalui tulisan ini aku cuman mau share aja gimana sih caranya ngebangun rasa percaya diri, rasa berani lagi untuk bangkit bahkan tersenyum menghadapi masalah. Dan untuk pertanyaanku mengenai komen diatas, dijawab dengan sangat super sekali oleh teman-teman aku. Berikut jawabannya :

"Everything is gonna be ok, es...yang kita inginkan belum tentu baik buat kita, yg penting udah usaha, segala hasilnya kita serahin pada Allah..."

Oke...bener banget. Segalanya akan menjadi lebih baik dari sebelumnya. Tulisan ini cukup menyadarkanku. Apakah selama ini Allah selalu memberiku cobaan? Apakah semua cobaan yang pernah aku terima mampu aku atasi. Kata-kata diatas semakin menamparku tatkala nggak sengaja aku masih nonton acara siraman rohani di televisi, yang saat itu ustadnya ngomong :

"Bersyukurlah karena Allah memberimu cobaan karena disaat itulah Allah sedang mencoba menjadikanmu sosok makhluk yang lebih penyabar dari sebelumnya. Apa ruginya menjadi makhluk penyabar"

Baiklah penyabar masuk di akal. Namun, timbul dalam pikiranku lagi. Apakah Allah memberi cobaan supaya hambanya selalu ingat kepada-Nya? Dengan menerima cobaan pasti manusia akan selalu memohon bantuan kepada Tuhannya. Tolong dibenarkan jika saya salah karena bagi saya berdoa kepada Allah tidak selalu disaat sedang menerima cobaan saja. Jika memang Allah mencoba menjadikanku manusia yang lebih penyabar dari sebelumnya, saya rasa kesabaran seseorang ada batasnya. Tapi satu hal yang kutangkap dari kata-kata, "apa ruginya menjadi makhluk penyabar" adalah disaat itulah aku merasa mampu menjadi makhluk yang benar-benar menerapkan kata-kata "sabar itu ada batasnya."
 Kalian punya teman yang sangat sabar dan nggak pernah marah sekalipun meski dia dijahatin, dikerjain, dibully, kalo memang ada tolong beritahu kepadanya bahwa dia hidup didunia ini menjadi makhluk yang merugi karena marah adalah kebutuhan emosional manusia juga. Orang yang benar-benar penyabar adalah orang yang merasa bahwa kesabaran seseorang itu memang ada batasnya. Dengan rasa marah, aku menahannya agar tidak meluap dan usahaku inilah yang merupakan kesabaran dalam menahan rasa amarah. Jadi jika memang kamu merasa punya masalah yang berat, masalah yang ringan, atau masalah apapun, jangan pernah sungkan untuk meluapkannya dengan kemarahan. Jadi komen aku di status teman aku adalah bentuk luapan kekesalanku pada sebuah masalah yang sedang kuhadapi.

Berikut ini ada jawaban lain lagi dari temanku :

"for your whises, If Allah says Yes Allah will give u what do u want, If Allah says No Allah will give u a better thing, if Allah says wait Allah will give u THE BEST THING AT THE BEST TIME"

Untuk kasus ini memang bener kayaknya. Mau diapain juga pasti quote, "manusia merencanakan, Tuhan-lah yang menentukan" akan selalu ada di kondisi apapun. Kalo bukan karena jawaban teman aku yang satu ini pasti sampai saat ini aku masih stress mikirin masalah yang menimpaku seminggu lalu. Aku menginginkan sesuatu dan itu mendapat ridho Allah, pasti aku akan mendapatkan keinginanku itu. Tetapi jika ridho itu belum kudapat, seharusnya dari dulu aku yakin bahwa Allah telah menyiapkan sesuatu yang lebih baik dari apa yang sedang aku inginkan. Dan jika memang kemauan ini membuatku harus menunggu untuk waktu yang cukup lama, harus diyakinkan dalam hati bahwa Allah telah mempersiapkan sesuatu yang sangat bahkan paling terbaik untukku diwaktu yang paling tepat.

Jadi intinya : ada masalah luapkan dengan kemarahan itu adalah salah satu jalan pintas jika memang harus dilakukan dan membuat hati cukup lega. Akan tetapi, men-judge Tuhan tidak sayang dengan kita bukanlah yang terbaik. Beri waktu Tuhan untuk memberikan sesuatu yang kita inginkan atau lebih baik dari yang inginkan karena sejatinya Tuhan tau mana yang terbaik dan yang nggak untuk hamba-Nya. 

 

 

  "Jika memang suatu ketika nanti tidak ada hal lain di dunia ini yang bisa kau percayai, percayalah bahwa Allah mencintaimu dan pastikan kamu juga mencintai Allah dengan sepenuh hatimu"

 


Dan selalu ingat bahwa solusi yang selama ini kita pecahkan untuk mengatasi permasalahan yang pernah menimpa kita sebelumnya adalah sebenarnya berasal dari Allah tetapi melalui perantara lain yang terkadang belum dan tidak pernah kita duga.


Jadi, mulai sekarang aku mengerti apa yang harus aku lakukan jika berhadapan dengan yang namanya PROBLEM :)

Thanks everyone and good night :)

No comments:

Post a Comment